Tuesday, December 8, 2015

Lampu LED (Philips LED 4 Watt)



LED sebagai media penerangan sudah cukup populer saat ini. Contoh sederhana LCD TV/Monitor/Laptop yang background lightning-nya menggunakan LED menggeser  CCFL based. Di jalan-jalan protokol lampu incandescent sudah mulai tergusur dan penggantinya tentu saja LED based. Alasan utamanya lampu LED lebih efisien dalam masalah output/daya input atau bahasa kerennya Lumen/Watt  yang dihasilkan bisa berkali-kali lipat jika dibandingkan dengan Incandescent based bahkan CFL based.

Home lightning pun juga menjadi sasarannya. Bisa dilihat semakin membanjirnya produk lampu LED dari berbagai merk/produsen seperti Philips, Osram, Panasonic, dkk. Merk lokal seperti Shinyoku, Hannoch sampai merk wang-hung-lo tidak mau kalah dari produsen besar. MURAH !!!  Ya, alasan membanjirnya lampu led ini adalah harga sudah masuk kategori murah jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Ditambah lagi iming-iming efisiensi daya yang konsumen dapatkan, we can’t resist.

Kali ini saya mencoba untuk melakukan bedah/teardown lampu led buatan philips dengan daya klaim dari produsennya 4 Watt. Lampu model ini “kata bakulnya” generasi ke dua (IIRC). Saya penasaran dengan “jeroan” yang digunakan didalamnnya.


Wednesday, November 25, 2015

Poorman Variac

Jreng.....Jreng.....


Pastinya sudah tidak asing lagi gambar diatas. Kombinasi antara warna merah dan putih dengan dominan merah menjadi ciri khasnya. STAVOLT, bahasa kerennya. Menjadi piranti yang bisa dibilang wajib hadir, terutama buat yang tinggal di pelosok dengan asupan listrik yang cukup fluktuatif bahkan di kota besar sekalipun piranti diatas masih sering digunakan.

Saat melihat video Frankentracer (SIT curve tracer oleh M. Rothacher), satu peranti menarik perhatian saya yakni Variac (Variable AC). Terlihat dalam video tersebut, subjek dengan mudahnya menyesuaikan tegangan output dari trafo pada layar/grid di oscillosope.

Saturday, October 3, 2015

Simple load test power transformer



Sebenarnya cukup banyak merk trafo lokal (tipe EL) yang umum didapatkan biasanya ERA, BGR, dan masih banyak lagi. Line-up cukup lengkap pula, hanya saja untuk tegangan yang agak rendah dengan rating arus yang tinggi umumnya tidak tersedia.
Mungkin bisa dibuat “kojel-kojel”  bagi para DIYer di negeri ini untuk mencari power transformer  tegangan agak rendah (15-18VAC) dengan current yang memadai (>5A) apalagi bagi “nubitol” semacam saya ini. Pernah terpikir untuk impor dari luar sana, tapi jumlah ongkos kirim yang fantastis (tau sendiri lah berat trafo yang “naujibile”) membuat ciut dompet saya he..he..he.. Opsi kepepet umumnya ya custom trafo, tapi harganya bisa bikin “kojel-kojel”. 

Wednesday, April 29, 2015

Gainclone LM3886 / LM3876 (Bagian 3)

Komponen yang digunakan juga nothing special.
- LM3886T
- Elna SILMIC II 3300uF/50V
- Nichicon MUSE 47uF/16V
- Wima MKP10 220nF/400V
- Wima MKS 100nF/100V
- Dale RN60 Resistor
- 2Watt MOX Resistor

Power supply yang digunakan juga simpel, hanya rectifier dan beberapa capacitor. Trafo dengan CT output +/- 25VAC buatan BELL hanya saja bagian centre tap saya belah karena power supply menggunakan tipe dual secondary. Caranya cukup simpel,
- Robek kertas yang posisinya dekat dengan Center Tap dan ~25VAC output.