LED sebagai media penerangan sudah cukup populer saat ini.
Contoh sederhana LCD TV/Monitor/Laptop yang background lightning-nya menggunakan LED
menggeser CCFL based. Di jalan-jalan
protokol lampu incandescent sudah mulai tergusur dan penggantinya tentu saja
LED based. Alasan utamanya lampu LED lebih efisien dalam masalah output/daya
input atau bahasa kerennya Lumen/Watt
yang dihasilkan bisa berkali-kali lipat jika dibandingkan dengan
Incandescent based bahkan CFL based.
Home lightning pun juga menjadi sasarannya. Bisa dilihat
semakin membanjirnya produk lampu LED dari berbagai merk/produsen seperti
Philips, Osram, Panasonic, dkk. Merk lokal seperti Shinyoku, Hannoch sampai
merk wang-hung-lo tidak mau kalah dari produsen besar. MURAH !!! Ya, alasan membanjirnya lampu led ini adalah
harga sudah masuk kategori murah jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
Ditambah lagi iming-iming efisiensi daya yang konsumen dapatkan, we can’t
resist.
Kali ini saya mencoba untuk melakukan bedah/teardown lampu
led buatan philips dengan daya klaim dari produsennya 4 Watt. Lampu model ini
“kata bakulnya” generasi ke dua (IIRC). Saya penasaran dengan “jeroan” yang digunakan
didalamnnya.