Thursday, July 5, 2012

DIY Motorcycle Regulator / Rectifier

"Kiprok" dalam bahasa gaulnya, merupakan komponen yang fungsinya cukup vital pada kendaraan bermotor, karena komponen inilah yang menyearahkan sekaligus me-regulasi tegangan dari spul (alternator), untuk selanjutnya diberikan kepada aki sebagai media penyimpan energi.

Untuk yang akan menerapkan beban kelas berat semacam lampu halogen, HID, ataupun klakson truk pada motor kesayangannya, modifikasi pada bagian spul dan kiprok sangat diperlukan terutama bagi kendaraannya yang masih menganut sistem half wave contohnya motor saya sendiri :).

Skema kiprok dapat dilihat pada forum ini, dengan sedikit perubahan/modifikasi nilai komponen dan spul kendaraan yang dipakai. Saya menghapus 2 diode dan 1 thyristor, karena motor butut saya masih menggunakan single phase bukan triple phase seperti pada forum tersebut.

Kalau dilihat skema yang cukup simpel, hanya "sensing circuit" yang dibutuhkan untuk mengatur kapan saatnya thyristor mulai bekerja ditambah rangkaian penyearah. Thyristor disini digunakan sebagai shunting device, dengan cara "membuang" tegangan berlebih ke ground.

Untuk layout, saya memisahkan antara sensing circuit dari penyearah dan thyristor dengan maksud agar sensing circuit dapat diletakkan sedekat mungkin dengan aki (media yang akan di sensing), juga lebih memudahkan dalam memodifikasi sensing circuit yang akan dipakai. Jadi kalau dirasa masih kurang "sreg" dengan performa sensing circuit yang ada, bisa diganti dengan versi lainnya misalnya ini (menggunakan op-amp yang bekerja layaknya comparator).





Untuk pendinginan saya menggunakan ram cooler dari thermaltake, dengan tujuan utama agar terlihat menarik.


Untuk pengesetan V maksimum, dapat dilakukan dengan memutar VR (Variable Resistor) hingga didapatkan hasil yang diinginkan. Setelah didapatkan nilai V-maksimum sebaiknya VR tadi diganti dengan menggunakan resistor dengan nilai yang sama.


Setelah diuji langsung, hasilnya lumayan. Tegangan output teregulasi cukup baik dengan perbedaan tegangan dengan/tanpa beban cukup kecil.


Pengujian dilakukan menggunakan beban bawaan dari motor sekitar 53 Watt. Pada menit 1.04an saya sempat mematikan sejenak semua beban untuk melihat reaksi sensing, ternyata hasilnya cukup baik. Setelah pengujian selama 5-6 menitan, saya coba memantau temperatur dari R/R tersebut dan perkiraan masih dibawah 40 derajat Celcius (ternyata heatpipe disini bekerja cukup optimal).

Everybody going to the party have a real good time
Dancing in the desert blowing up the sunshine

11 comments:

  1. Replies
    1. monggo dicoba mas Herlambang ;)
      biar megapronya tambah keren

      Delete
  2. Soehoe, ternyata hasilnya luar biasa di P200 dgn spul rewounded ku, cek review na di sini:

    http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=730923820&postcount=8364

    Ini udah bisa utk mass production soehoe, tinggal difikirkan gmana packagingnya yg efektif, pasti banyak peminatnya.

    Cma aku kok bingung, klo melihat "perilaku" nya di motor daeng, terlihat normal & wajar, kena beban Vdc turun, lha kok di P200 ku, kena beban sekitar 170-an watt Vdc nya malah menanjak ??

    Itu pembacaan di voltmeter digital mini lho, yg ada drop sekitar 0.15 V dbanding pembacaan di kutub accu.

    ReplyDelete
  3. Waduh, thanks sudah mau menjajal+reportnya Pak :)

    Untuk naiknya V pada saat beban tinggi, sebenarnya di motor butut saya juga malah mengalami kenaikan jika dibandingkan tanpa beban walaupun tidak banyak (sekitar 0,6V IIRC) dengan beban bawaan motor

    Saya sendiri sih gak mudeng, kenapa malah naik (idealnya harusnya V tetap pada beban berapapun)
    selama masih dibawah rating DIODE + SCR (kira2 20A)

    ini saya masih buat modul sensing yang "baru", coba nanti kalau sudah jadi saya kirim buat ditandemkan sama R/R yang lama (cukup dengan mencopot soketnya)
    yang pasti "masalahnya" datang dari sensing circuit (pcb kecil)

    Regards
    La Ode

    p.s
    Ini modul pembacaan tagangannya ngambil dari mana ya Pak ?
    sudah dicoba pembacaannya langsung ke aki ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. EDIT
      maksud saya naik 0,06 - 0,08 V
      padahal tanpa beban bisa stabil di 14,99 - 15,00 V

      Regards
      La Ode

      Delete
  4. Ohh, jadi rating kiprok na max 20 A ya om ? Tp dgn beban yg lumayan "heavy" d motorku itu, kok keliatannya gak "stressed" sama sekali, spt cma geli2 dikilik2 dikit. Aku jg binun, pembacaannya spt itu, td aku coba tes di Skywave ku, pembacaan via digital multimeter jatuhnya mirip sm hasil tes di motor daeng, beda dgn pengetesan di Pulsar 200 kemarin. Apa voltmeter digital mini ku ngaco ya ? Ntar tak cek lagi.

    Topologi kiprok sampeyan ini bagaimana sih ? Shunting nya ke ground atau phase to phase ke spul om ? Trus kenapa "sensing" nya narik kabel langsung ke kutub + & - na accu ? Sedangkan yg ke jalur stop kontak jg masih ada ?

    Pembacaan tegangan sudah langsung aku sambung ke kutub2 accu om, bahkan skun ke kutub accu na aku modif (dipotong dikit) spy gampang bongkar pasang ke accu nya -ga usah copot baut cukup dikendorin, maaf yaa. :D

    Saran, coba dibikin versi beta testing utk tes dr sisi daya tahan, klo yg kemarin kan bisa dibilang versi alpha testing yg masih "crude" begitu. Mungkin bisa pake box almunium spt kiprok RCP tp ukuran lebih kecil. Klo berkenan, aku ada rekan pengguna Pulsar 135 LS yg udah rewound spul, dgn beban HID yg sering jalan, mungkin bs jd sarana pengujian durability & reliability dr kiprok om ini.

    Regards,
    Gunawan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau melihat dari spesifikasi komponen
      Masih mampu 20A "hingga" temperatur 85 derajat celcius.

      Untuk topologi yang dipakai, monggo
      http://en.wikipedia.org/wiki/Four-terminal_sensing
      asumsikan saja:
      - R = AKI
      - U = Perangkat PCB kecil (media pengatur kapan SCR bekerja)
      - O = Rectifier + SCR
      - Kabel kecil dari PCB kecil ke PCB panjang,
      diimajinasikan saja dari U ke O langsung
      Kelebihan utama ==> AKURAT :)

      Kalau masih rancu, monggo di search dengan kata kunci
      FOUR WIRE KELVIN

      Santai Pak :)

      Boleh Pak, posisi kiprok P135 / P200 itu disebelah mana ya ? pengen tau room yang tersedia
      soalnya pilihan pendingin yang "logis" di otak saya cuma pendingin RAM yang tipis TAPI cenderung PANJANG
      dan sekalian jarak aki ke posisi kiprok tersebut

      Regards
      La Ode

      Delete
  5. maantap banget om... mainan kelistrikan motor nih.. DIY Audionya masih tetep jalan kan OM?
    Trus R/R nya bisa di pake di kelistrikan motor Halfwave/AC kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iseng aja Pak, untuk audio tetap jalan (tapi ditempat) :)

      Bisa, motor butut saya juga sebelumnya juga halfwave
      Untuk detail tentang spul dkk, monggo langsung ke sini saja
      http://kotsk.wordpress.com/

      Delete
  6. Gan di alamat link gak muncul gambar skemanya, tolong gambar skemanya dishare dimari aja. Trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. Barusan saya cek lewat Handphone dan laptop link masih terdapat skemanya
      thanks

      Delete