Wednesday, November 9, 2016

Teardown / Bedah Lampu LED Philips 9.5 Watt Scene (Dual Color)

Lampu ini memiliki fitur unik, yakni dual color temperature. Putih / Cool White (6500K) dan Kuning / Warm White (3000K).
Cara mengaktifkannya juga unik, saat dinyalakan pertama kali lampu akan berwana putih, saat saklar dimatikan kemudian dinyalakan kembali dengan jeda < 5 detik lampu akan berpidah mode ke warna kuning.
Cocok buat yang ingin mencoba efek warna lampunya itu sendiri. Mayoritas orang lebih familiar dengan putih, akan tetapi ada juga yang suka Kuning. Saya sendiri kurang suka warna Cool White, tapi sayangnya kuningnya juga kebangetan menurut saya :)
Maklum saya lebih terbiasa dengan warna Natural White (4000~ 5000K) yang tidak terlalu putih dan tidak juga terlalu kuning.


Seperti biasa dengan metode brute force atau secara paksa, saya membongkar lampu ini. Bisa dilihat konstruksi case mirip dengan versi 7 Watt dengan porsi heatsink yang lebih lebar menyesuaikan dissipasi LEDnya itu sendiri.


Driver yang digunakan masih menggunakan "flyback" mode. Saya lebih suka dengan driver yang terdapat pada adiknya 7 Watt (true constant current). Saya terlalu malas untuk melakukan reverse engineering pada skema driver.
Bisa dilihat langsung komponen pada sisi sebaliknya pada driver ini.


Untuk emitternya sendiri, sesuai dugaan saya menggunakan 2 macam emitter yakni Warm White pada bagian luar dan Cool White pada bagian dalam. Perhatikan warna fosfor diatas emitter tersebut.


PCB emitter yang digunakan juga Aluminium Metal Core PCB. Layoutnya kurang lebih seperti ini


Kalau saya simplified jadinya seperti ini.


Dengan konfigurasi common anode, di dalam driver ada selektor atau semacam relay NO/NC antara emitter warna putih dan emitter warna kuning pada bagian cathodenya.




Konfigurasi 2 paralel 8 seri untuk masing-masing warna. Emitter yang digunakan juga sama dengan versi 7W yakni tipe 2016 (20 x 16 mm).
Dengan tergangan output driver 48 Volt memang mengkonfirmasi hal ini (6 Volt x 8 string). Jika diperhatikan secara seksama, tidak ada ballast resistor atau semacamnya untuk membalance arus yang lewat pada masing-masing string.
Walupun tidak akan seimbang arus yang lewat dikedua string, saya pikir no problem mengingat kedua string di mount pada PCB/Heatsink yang sama. Otomatis kedua string tetap akan sharing temperatur antara satu dengan lainnya.


She's like heroin
Sipping through a little glass


5 comments:

  1. Abang, itu jenis led nya apa ya bang kok kecil kecil banget gitu, dan tiap led bekerja pada tegangan berapa volt berama mA bang ������

    ReplyDelete
  2. Abang, itu jenis led nya apa ya bang kok kecil kecil banget gitu, dan tiap led bekerja pada tegangan berapa volt berama mA bang ������

    ReplyDelete
  3. Kalo led menggunakan tegangan 48V apa gak boros,tujuan pake lampu led biar hemat listrik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daya = Tegangan * Arus

      Walau tegangannya tinggi tapi arusnya kecil, otomatis dayanya juga kecil

      Delete