Sebenarnya cukup banyak merk trafo lokal (tipe EL) yang umum
didapatkan biasanya ERA, BGR, dan masih banyak lagi. Line-up cukup lengkap
pula, hanya saja untuk tegangan yang agak rendah dengan rating arus yang tinggi
umumnya tidak tersedia.
Mungkin bisa dibuat “kojel-kojel” bagi para DIYer di negeri ini untuk mencari
power transformer tegangan agak rendah
(15-18VAC) dengan current yang memadai (>5A) apalagi bagi “nubitol” semacam
saya ini. Pernah terpikir untuk impor dari luar sana, tapi jumlah ongkos kirim
yang fantastis (tau sendiri lah berat trafo yang “naujibile”) membuat ciut
dompet saya he..he..he.. Opsi kepepet umumnya ya custom trafo, tapi harganya bisa bikin “kojel-kojel”.
Kebetulan dapat satu merk trafo yang kata “bakulnya” 11-12
sama merk ERA (kurang tau mana yang 11 mana yang 12 :D). Yang menarik perhatian
saya adalah adanya opsi secondary output
20VAC untuk rating 5A, kali saja cucok untuk low power Class A (yang cukup
populer yakni First Watt series by NELSON PASS tentunya) dan harganya pun yang
pas di kantong kuli. Langsung bayar-bungkus-pulang, lumayan buat dijadikan
bahan uji (secara sederhana tentunya) kali ini karena kebetulan ada load tester
(DC). Saya memilih dua opsi untuk menguji :
1.
Fullwave CT menggunakan dua diode untuk proses penyearah
(Skema 1).
2.
Fullwave Dual Secondary membutuhkan 4 diode
untuk proses penyearah (Skema 2).
Menggunakan 0,1A per-step dan datanya cukup dicatat secara
manual. X-Y axis menunjukkan DC Current load vs Tegangan (baik VAC maupun VDC).
Jika kita mengambil parameter 10% maksimum VAC no load vs VAC
setelah load :
1.
Untuk konfigurasi Center Tap berada di kisaran
37,6VAC @ 5,0A-DC load (19,3VDC).
2.
Sedang untuk konfigurasi Dual Sec berada
dikisaran 18,8VAC @ 2,9A-DC load (21,8VDC).
Dari data diatas, sebenarnya trafo ini sudah mumpuni untuk
digunakan di Class A amp (seperti F series dari Nelson Pass), dengan “catatan”
sebaiknya menggunakan satu trafo per channel (konfigurasi dual sec) atau dua
trafo untuk stereo channel (konfigurasi center tap), toh harga trafo ini masih cukup
terjangkau.
Disini saya tidak tertarik membahas masalah sound of transformer,
saya hanya ingin memberi opsi PaHe untuk yang ingin mencoba Class A amplifier
tanpa harus merogoh kocek lebih dalam lagi.
p.s
- Untuk hasil VDC nantinya akan bervariasi bergantung
konfigurasi supply (tipe diode, cc-crc-clc,dst). Dan pada pengetesan ini saya tidak menggunakan Kelvin Connection, jadi resistansi kabel juga berpengaruh pada hasil pengukuran.
- Merk/tipe trafo bisa dilihat di postingan saya pada LM3886
Bagian 3 J.
- Output VAC maupun VDC sebenarnya sedikit fluktuatif,
maklum supply listrik menggunakan mini AVR generator (kalau saya perhatikan
sinusoidal VAC output ada sedikit “clip”
dan kurvanya gak semulus paha cherlybelle).
Back to Black.
No comments:
Post a Comment